Tolak Segala Bentuk Anarkisme, Mathla’ul Anwar: Jaga Persatuan Bangsa!

by -13 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG — Demonstrasi bergelombang yang terjadi beberapa hari terakhir di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Denpasar, Serang, Pontianak, Bekasi, dan beberapa kota terakhir, menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan sosial kemasyarakatan. Apalagi demo itu diwarnai aksi anarki yang merusak berbagai fasilitas umum, bahkan menimbulkan korban jiwa.

banner 336x280

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Umum PB Mathalul Anwar, KH Embay Mulya Syarief, mengungkapkan bahwa para tokoh bangsa memiliki keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi sosial di masyarakat. Haji Embay, sapaan khasnya, menyatakan bahwa Mathla’ul Anwar menolak segala bentuk tindakan kekerasan dan perusakan fasilitas umum karena bertentangan dengan nilai ajaran Islam dan prinsip kebangsaan.



“Menyampaikan aspirasi itu sudah dijamin oleh undang-undang, tidak ada masalah. Namun jangan sampai terjadinya kekerasan, kerusuhan. Ini yang kita sayangkan,” ucap Haji Embay beberapa waktu lalu.

Haji Embay menegaskan anarkisme tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apapun. Islam mengajarkan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara yang damai, santun, dan menjunjung tinggi hukum. Menurut Haji Embay, narasi dan provokasi yang tersebar di media sosial sudah cukup meresahkan. Adanya hasutan rasisme, penjarahan, dan ekstremisme yang mengarah kepada terorisme perlu diwaspadai. Jangan sampai masyarakat terpancing, merusak fasilitas umum dan memperkeruh suasana. 

Sepatutnya, Haji Embay menekankan, masyarakat harus saling menjaga, menghormati jasa para pahlawan yang telah membangun bangsa. Oleh karena itu, lanjut Haji Embay, Mathla’ul Anwar mendorong Presiden dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas siapapun yang menjadi dalang kerusuhan. Hal ini penting demi menjaga ketertiban umum, keselamatan, dan stabilitas negara.

“Mathla’ul Anwar mendukung aparat keamanan bertindak profesional, tegas, dan terukur. Ketertiban dan rasa aman masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Di sisi lain, Haji Embay menambahkan, peristiwa ini menjadi catatan besar bagi pemerintah, serta para pejabatnya untuk melakukan evaluasi dan intropeksi diri. Menurutnya, kepekaan terhadap aspirasi dan kondisi sosial di masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas negara. Karenanya, Haji Embay meminta agar para pejabat dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak menonjolkan gaya hidup yang berlebih-lebihan. 

“Gaya hidup mewah yang dipertontonkan dapat memicu kecemburuan sosial di tengah masyarakat,” kata Embay. 

Haji Embay juga mendorong pemerintah untuk memperbaiki pola komunikasinya dengan masyarakat. Pemerintah harus aktif melakukan konsolidasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat akar rumput untuk memitigasi terjadinya konflik. Jangan sampai, lanjut Haji Embay, ketika ada preseden buruk, pemerintah baru mengajak komunikasi pimpinan organisasi masyarakat.  

“Tapi mudah-mudahan ada hikmahnya. Insya Allah, komunikasi pemerintah sekarang berubah,” ucap Haji Embay. 

Untuk mendukung perubahan tersebut, ulama kelahiran Pandeglang, tahun 1952 ini mengajak masyarakat untuk saling menjaga kondusifitas di lingkungannya, menghindari provokasi,  menolak tegas segala bentuk anarkisme, dan ekstremisme yang mengarah kepada terorisme. Pasalnya, kelompok radikal bisa memanfaatkan kondisi kekacauan seperti yang terjadi untuk melancarkan proganda dan politik pecah belah.

“Kita jangan sampai terbawa oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab, terutama yang berasal dari media sosial yang belum tentu benar atau tidaknya,” harapnya.

Ia menekankan bahwa dialog dan musyawarah adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan perbedaan dan persoalan bangsa.

“Segala masalah bangsa hendaknya diselesaikan melalui jalur konstitusional dan dialog, bukan dengan kekerasan. Kita harus menjaga persatuan dan keutuhan bangsa,” ujarnya.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.