
UMB menerapkan teknologi groundwater tank untuk membantu pencegahan banjir di Bandung.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta menerapkan teknologi groundwater tank untuk mengurangi banjir di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Program ini dijalankan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SDN Leuwi Bandung 1, dengan memanfaatkan air hujan yang tidak hanya untuk resapan, tetapi juga budi daya hidroponik.
Ketua PKM UMB, Eka Nur Fitriani, menjelaskan, teknologi modular tank digunakan untuk menampung air hujan yang dialirkan dari atap dan permukaan tanah. Air kemudian difiltrasi dengan non woven geotextile sebelum masuk ke groundwater tank yang dilapisi geomembrane agar kedap air.
“Dari sana, air dipompa ke bak penyimpanan untuk kebutuhan hidroponik. Dengan cara ini, limpasan hujan berkurang, sekaligus menghasilkan sumber air alternatif untuk pertanian sederhana di sekolah,” ujar Eka dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).
Selain membangun infrastruktur, tim dosen dan mahasiswa UMB melatih guru serta siswa untuk menyemai bibit, merawat tanaman, memberikan pupuk, hingga mengelola hasil hidroponik. Harapannya, hidroponik tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga membuka peluang tambahan penghasilan bagi sekolah.
Kepala SDN Leuwi Bandung 1, Yetti Sadiyanti, menyebut inisiatif tersebut membantu sekolah menghadapi banjir yang kerap melanda wilayah Dayeuhkolot. “Semoga program ini bermanfaat, terutama bagi guru honorer yang bisa terbantu dari hasil hidroponik,” kata Yetti.
Program PKM ini didanai hibah Kementerian Perguruan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun anggaran 2025 dengan nomor kontrak 01-1-4/010/SPK-PKM/VI/2025. Kegiatan melibatkan dosen UMB lain, yakni Dr. Suprapti, Eri Marlapa, dan Sri Marti Pramudena, serta mahasiswa Muhammad Dani Ferdiansyah, Ilman Nurhakim Firmansyah Badrudin, dan Hefa Wahyu Nurulfiki.