Wamenkop: Pondok pesantren berpotensi jadi tempat pergerakan ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA, – Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah, mengungkapkan bahwa pondok pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pergerakan ekonomi. Hal ini disampaikannya saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (26/11).
Menurut Farida, pondok pesantren merupakan tempat berkumpulnya berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak muda, guru, hingga majelis, yang semuanya memiliki potensi ekonomi. Kementerian Koperasi berupaya mendorong pertumbuhan dan kegiatan produktif di pondok pesantren agar dapat dikapitalisasi sebagai badan usaha.
Farida menegaskan bahwa pondok pesantren sangat berdaya dan mampu dikonsolidasikan menjadi lembaga ekonomi. Melalui kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Koperasi Pondok Pesantren yang diadakan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Kementerian Koperasi mendorong pembentukan koperasi-koperasi pondok pesantren.
Peningkatan dan Duplikasi Kesuksesan Koperasi
Kementerian Koperasi juga berupaya untuk meningkatkan atau scale up koperasi-koperasi pondok pesantren yang sudah ada. Farida berharap pesantren-pesantren yang belum memaksimalkan lembaga ekonominya dapat belajar dari contoh sukses seperti Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Bandung dan Koperasi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Jawa Timur.
Farida menambahkan bahwa kesuksesan koperasi pesantren tersebut diharapkan dapat diduplikasi di tempat lain, sehingga ekosistem pesantren dapat menjadi mandiri dan saling berkonsolidasi untuk membangun jaringan ekonomi.
Direktur Pembiayaan Syariah LPDB Koperasi, Ari Permana, menambahkan bahwa tujuan kegiatan sosialisasi dan Bimtek ini adalah untuk menjadikan pondok pesantren tidak hanya sebagai entitas sosial dan pendidikan, tetapi juga sebagai entitas ekonomi yang memberi dampak luas bagi ekonomi sekitarnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara
