Warga Citeureup Apresiasi Solusi Banjir dari Bupati Bandung

by -13 Views
banner 468x60

Jakarta, CNN Indonesia

Warga Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung menyampaikan terima kasih atas pembangunan pintu penahan air di sekitar Jembatan Pasigaran Dayeuhkolot yang diinstruksikan oleh Bupati Dadang Supriatna.

banner 336x280

Sebelumnya, mereka kerap mengalami banjir yang disebabkan sampah yang terbawa aliran air dari wilayah Kota Bandung dan sekitarnya, terutama saat hujan deras melanda RW 17, RW 09 Pasigaran, hingga RW 13 Kampung Sukabirus. Untuk itu, warga Desa Citeureup menyampaikan terima kasih kepada Bupati Dadang Supriatna dan Tri Rahmanto atas kepedulian terhadap keselamatan dan kenyamanan warga.

“Kami merasa punya pemimpin yang mau mendengar dan turun langsung. Terima kasih Pak Bupati, terima kasih Kang Tri. Semoga makin banyak wilayah yang terbantu seperti kami,” kata seorang warga, Mimin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dulu tiap hujan besar, sampah-sampah dari aliran atas masuk semua ke lingkungan warga. Plastik, kayu, bahkan limbah rumah tangga ikut terbawa. Tapi sekarang alhamdulillah sudah tertahan, sampah enggak masuk lagi ke pemukiman,” ujar Nana, warga RW 17 Desa Citeureup.

Pembangunan pintu air itu dilakukan oleh Dinas PUTR bersama tokoh masyarakat Lamajang Peuntas, Tri Rahmanto yang juga pembina remaja masjid (Prima) dan warga, didukung Bhabinkamtibmas Polsek Dayeuhkolot. Tri pun kerap melakukan kontrol harian serta bergotong royong di lokasi rawan banjir dan sumbatan sampah.

“Alhamdulillah, Pak Tri itu cepat merespons keluhan warga. Beliau langsung turun, bantu koordinasi dengan PRIMA , sampai informasi juga cepat sampai ke Pak Bupati,” ujar salah satu tokoh RW, Nana.

Di wilayah RW 13 Kampung Sukabirus, Komarudin mengungkapkan hal serupa. Sebelumnya, air dari selokan mudah meluap karena banyak sumbatan sampah dan saluran yang dangkal. Namun kini, kondisi tersebut berhasil diatasi setelah dilakukan normalisasi saluran TPT yang bermuara ke Sungai Cigede.

“Dulu air suka ngumpul di sini karena jalannya mampet. Sekarang sudah dibersihkan, dinormalisasi, alirannya lancar lagi. Terima kasih kepada Pak Tri yang sudah bantu koordinasi dengan pihak terkait,” ucap Komarudin.

Meski kondisi membaik, warga tetap berharap agar masalah sampah kiriman menjadi perhatian serius semua pihak. Menurut warga, penanganan di hulu sangat menentukan keberhasilan penanggulangan banjir di hilir.

“Masalahnya bukan cuma air hujan, tapi limbah rumah tangga dari atas yang terbawa. Kalau di atas enggak dikontrol, kami yang di bawah terus jadi korban,” ujar Komarudin.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.